Mikoplastik dan Keputihan Seberapa Berbahaya Serat Sintetis pada Area Intim?

1. Mengapa Mikroplastik Ada di Produk Menstruasi?
Banyak pembalut dan celana dalam modern dibuat dengan bahan sintetis seperti polypropylene (PP), polyethylene (PE), polyester, dan lapisan non-woven plastik untuk daya serap dan daya tahan.
Dalam suatu studi, 12 dari 24 produk menstruasi yang diuji mengandung polimer sintetis, dan selama pengujian in vitro, beberapa produk melepaskan miliaran nanoserimpak/plastik mikro & nano per tampon. RSC Publishing
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa semua 29 jenis pembalut komersial yang diuji melepaskan serat mikroplastik (PP) serta senyawa VOC (volatile organic compounds) yang bersifat toksik terhadap sel kultur. PubMed+1
Jadi, ketika kamu memakai produk sintetis, ada kemungkinan bahwa mikroplastik bisa kontak langsung dengan jaringan halus vulva/vagina.
2. Bagaimana Mikroplastik Dapat Mengiritasi Vulva/Vagina?
Berikut mekanisme potensial yang dijelaskan dalam penelitian:
Mekanisme | Penjelasan |
---|---|
Penetrasi seluler & sitotoksisitas | Ekspos pada sel epitel vagina (keratinosit) terhadap N/MPL (nano/mikroplastik) dapat menyebabkan penurunan viabilitas sel, apoptosis, serta perubahan struktur proteksi seluler. PMC+1 |
Gangguan barrier epitel | Mikroplastik bisa mengganggu protein junction dan struktur cytoskeleton, melemahkan penghalang fisiologis vagina sehingga mudah bagi patogen masuk. PMC+1 |
Stres oksidatif & respons inflamasi | Pencemaran plastik dapat memicu produksi radikal bebas dan reaksi peradangan lokal, memicu iritasi, rasa terbakar, dan keputihan. PMC+2PMC+2 |
Efek endokrin & imunitas | Beberapa aditif plastik (plastikizer, bahan pengikat) bersifat endocrine disruptor, bisa memengaruhi keseimbangan hormonal lokal dan respon imun di area vagina. PMC+2ResearchGate+2 |
Karena bagian vulva/vagina memiliki mukosa sensitif dan sirkulasi tinggi, kontak terus-menerus dengan mikroplastik dapat memperburuk kondisi flora mikrobiota vagina.
3. Mikroplastik, Flora Vagina & Keputihan
Flora vagina normal idealnya didominasi oleh bakteri Lactobacillus, yang menjaga pH agak asam dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen. Jika keseimbangan ini rusak (dysbiosis), gejala keputihan seperti bau, lendir berlebihan, atau warna berubah bisa muncul.
Paparan mikroplastik dan bahan kimia dari produk menstruasi dapat menjadi pemicu dysbiosis, terutama bila flora perlahan terdesak oleh lingkungan kimia yang tidak ramah bagi bakteri baik.
Review menyebut bahwa hampir dua puluh riset telah mendeteksi bahan kimia lingkungan dalam produk menstruasi, termasuk plastik, phthalate, dan aditif lain, yang dapat diserap oleh vulva dan vagina. PMC
Sebuah studi bahkan menemukan mikroplastik di cairan lavase cervicovaginal dari pasien, yang menunjukkan plastik dapat hadir di permukaan organ reproduksi wanita. MDPI
Walau belum banyak riset klinis pada manusia, bukti awal menunjukkan adanya potensi kaitan antara paparan plastik mikro dan disfungsi reproduksi / infeksi bersifat kronis. Obstetrics & Gynecology+1
4. Faktor Risiko & Populasi Rentan
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko iritasi atau keputihan terkait mikroplastik:
-
Pemakaian produk menstruasi sintetis setiap hari, lama, tanpa istirahat.
-
Celana dalam berbahan sintetis ketat (spandex, poliester), terutama dalam kondisi lembap.
-
Kebersihan yang buruk, penggunaan sabun iritan atau disinfektan di area intim.
-
Individu dengan kondisi imun lemah atau riwayat infeksi berulang.
5. Cara Melindungi Diri & Meminimalkan Risiko
Berikut rekomendasi praktis yang bisa dilakukan:
-
Pilih produk menstruasi ramah lingkungan – produk berbahan organik, bebas plastik, atau kain reusable.
-
Gunakan celana dalam berbahan alami seperti katun organik, terutama di hari dalam siklus menstruasi.
-
Ganti produk menstruasi secara berkala agar tidak terjadi akumulasi mikroplastik atau kelembapan tinggi.
-
Perawatan kebersihan lembut – hindari sabun keras, sabun antiseptik, dan fokus pada pembersihan dengan air hangat.
-
Dukungan dari dalam – konsumsi makanan kaya antioksidan, probiotik, vitamin, serta menjaga kesehatan hormon.
Salah satu produk herbal yang bisa dipertimbangkan untuk menjaga keseimbangan hormon dan kesehatan menstruasi adalah Menses dari Dami Sariwana. Dengan pendekatan alami, produk ini dapat membantu memulihkan siklus haid tanpa paparan bahan kimia sintetis.
6. Kesadaran & Riset yang Harus Ditingkatkan
Penelitian tentang mikroplastik dan kesehatan reproduksi masih tergolong baru dan terbatas. Banyak studi bersifat in vitro atau berbasis hewan, sehingga masih diperlukan studi manusia skala besar untuk membuktikan dampak klinis jangka panjang.
Tetaplah kritis terhadap klaim produk, selalu membaca label bahan, dan dukung regulasi yang mewajibkan transparansi bahan produk menstruasi.
Kesimpulan
Mikroplastik dari celana dalam sintetis atau pembalut plastik bukan hanya masalah lingkungan — mereka berpotensi mengiritasi vulva/vagina, mendorong dysbiosis flora, serta memicu keputihan abnormal.
Dengan memilih produk yang lebih alami, memperhatikan bahan pakaian intim, serta menjaga gaya hidup sehat, kamu bisa meminimalkan risiko. Kesehatan area intim adalah bagian dari perlindungan tubuh dari dalam.